MAHASISWA STKIP PGRI LUMAJANG MEMBAWA PIALA DI KEJUARAAN PENCAK SILAT LUMAJANG CHAMPIONSHIP 2

3 mahasiswa STKIP PGRI Lumajang meraih juara dalam kejuaraan “Pencak Silat Lumajang Championship 2” yang diselenggarakan oleh IPSI Lumajang dan berlangsung di GOR Wira Bhakti Lumajang, pada tanggal 25 – 27 April 2025. Acara ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kota di Indonesia.


Peraih juara, yaitu Fitriatul Hasanah dari prodi Pendidikan Ekonomi 2022 meraih juara 1 Tanding Kelas A Putri Tingkat Dewasa, Muhammad Zidni Islahul Mukhlisin dari prodi Pendidikan Ekonomi 2023 meraih juara 3 Tanding Kelas 1 Putra Tingkat Dewasa, dan Muhammad Kamil dari prodi Pendidikan Ekonomi 2024 meraih juara 2 Tanding Kelas A Putra Tingkat Dewasa. Pertandingan ini menggunakan sistem eliminasi sebanyak 4 sesi, dan di final Fitri melawan kontingen Universitas Negeri Malang, Zidni melawan kontingen POLINEMA, dan Kamil melawan kontingen SCC Oma Silat. Strategi yang digunakan oleh Fitri, yaitu dengan bersikap tenang dan menggunakan teknik yang sudah ia latih setiap hari. Sedangkan Zidni yaitu fokus pada bantingan, dan Kamil dengan latihan-latihan yang konsisten. Mereka mempersiapkan diri kurang lebih 2 bulan, dengan latihan hampir setiap hari mulai dari menjaga fisik, stamina, latihan tendangan, pukulan, dan speed.


Pencapaian ini menjadi pencapaian pertama bagi Zidni dan pencapaian ke sekian kalinya bagi Fitri dan Kamil. Fitri menyukai pencak silat sejak kecil. Pencak silat sudah menjadi hobinya dan ia menekuni dunia pencak silat sudah hampir 10 tahun. Fitri juga akan mewakili kampus pada PORSENASMA di Madiun pada Agustus. Zidni menekuni dunia pencak silat sejak duduk di bangku SMP, ia mengatakan bahwa dengan belajar ilmu bela diri dapat mengembangkan kewaspadaan dari lingkungan sekitar. Kamil menekuni pencak silat juga sejak SMP, pencak silat menjadi kegemarannya dalam bidang olahraga. Mereka bangga dan juga senang atas pencapaian dalam kejuaraan ini, karena usaha yang dilakukan tidak menghianati hasil dan bisa pulang membawa piala, serta bisa membawa nama baik STKIP PGRI Lumajang. Kendala yang di alami oleh Fitri dan Zidni, yaitu nervous atau grogi ketika pertandingan. Sedangkan Zidni, ia baru tahu bahwa ada peraturan yang di ubah mengenai memegang body menendang dada itu sekarang di perbolehkan.


Mereka berharap ke depannya bisa tampil lebih bagus lagi, bisa ikut lomba bergengsi tingkat nasional, dan mendapatkan dukungan dari kampus. Pesan mereka untuk para penggemar pencak silat, “Jangan bosan-bosan jadi penggemar ya, kalau bisa jadi orang yang digemarkan.” Begitu ujar Fitri, “Untuk teman-teman semua, yang suka mengikuti lomba pencak silat, tetap semangat meskipun sekarang tidak berhasil masih ada tahun depan, dan jangan lupa yang terpenting harus giat latihan agar bisa menjadi juara di pertandingan selanjutnya” begitu ujar Zidni. “Orang sukses harus melewati latihan yang keras dan sukses” ujar Kamil. (Ind/red)